betapunyacerita.com -
TANJUNGPERAK - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, Polres Pelabuhan Tanjungperak Polda Jatim menggelar sosialisasi intensif kepada para mekanik bengkel di Surabaya.
Fokus utama sosialisasi adalah menghimbau tegas untuk tidak melayani pemasangan atau penggantian knalpot brong, yang kerap menjadi sumber gangguan ketertiban selama momen pergantian tahun 2025 mendatang.
Kegiatan ini bertujuan menekan penggunaan knalpot brong yang tidak hanya melanggar aturan, tetapi juga berpotensi mengganggu kenyamanan masyarakat.
Hal itu seperti disampaikan oleh Kasihumas Polres Pelabuhan Tanjungperak, Iptu Suroto di Mapolres Tanjungperak, Rabu (25/12).
Dalam sosialisasi ini, petugas memberikan pemahaman kepada mekanik bengkel tentang aturan larangan penggunaan knalpot tidak standar sesuai Undang-Undang Lalu Lintas.
"Kami meminta kerja sama dari para mekanik untuk tidak melayani pemasangan knalpot yang tidak sesuai spesifikasi teknik yang melanggar hukum," ujarnya.
Hal itu kata Iptu Suroto demi terciptanya suasana tertib dan kondusif selama Nataru.
Iptu Suroto menjelaskan selain memberikan imbauan lisan, petugas juga membagikan selebaran berisi informasi tentang dampak negatif penggunaan knalpot brong, mulai dari polusi suara hingga ancaman sanksi hukum bagi penggunanya.
Para mekanik bengkel di kawasan Tanjung Perak menyambut baik sosialisasi ini.
Mereka berkomitmen untuk mematuhi imbauan tersebut demi mendukung terciptanya lingkungan yang nyaman dan aman bagi semua pengguna jalan.
"Kami setuju dengan langkah ini. Kami juga tidak ingin menjadi bagian dari masalah di jalan raya," ujar Dedi mekanik bengkel.
Sosialisasi ini merupakan bagian dari langkah preventif Polres Pelabuhan Tanjungperak Polda Jatim menjelang momen di akhir tahun 2024.
Selain sosialisasi kepada bengkel, operasi penertiban terhadap pengguna knalpot brong juga akan terus dilakukan di berbagai titik strategis.
Masyarakat pun diimbau untuk mendukung langkah ini dengan melaporkan penggunaan knalpot brong yang mengganggu ketertiban di lingkungan mereka.
"Kami ingin perayaan Nataru berlangsung aman, nyaman, dan tanpa gangguan. Mari bersama-sama kita wujudkan suasana yang kondusif," pungkasnya. (*)